Skip to main content

KORBAN ODOJ

Dari data update sementara anggota komunitas Odoj ( One Day One Juz) ditaksir sudah melampui angka 50.000 orang lebih yang tergabung dalam group- group di media WA dan BBM, untuk group Akhwatnya saja sudah terbentuk lebih dari 1000 group dan ikhwannya sekitar 500 group dimana masing-masing group beranggotakan 30 orang disesuaikan dengan jumlah Juz dalam mushaf Al-Qur’an, dan sudah dipastikan jumlah ini akan terus merangkak bertambah.

Diantara 50.000 an Odojer aku adalah salah satunya yang tergabung di group Odoj 319, gabung di Odoj terasa eforianya dalam  membaca Qur’an satu hari satu juz, ada waktu senggang atau disela-sela kesibukan dengan antusias menyempatkan untuk mencicil tilawah Qur’an, sebelum brifing kantor, saat jam istirahat, sehabis sholat di Musholla berusaha menyempatkan membaca, sampai- sampai eforia ini aku bawa saat pergi mendaki gunung  tidak tanggung-tanggung dalam sepekan aku melakukan 2 ekspedisi pendakian 2 Gunung di Sumatra yaitu Gunung Kerinci Provinsi Jambi, dan Gunung Merapi SUMBAR.


Awalnya agak pesimis kalo program odoj yang ku ikuti bisa berjalan mulus disaat menemukan kasus/kondisi khusus seperti  pergi mendaki, namun pesimis itu mampu ditepis juga ketika punya keinginan kuat (azam) untuk tetap konsisten, Alhamdulillah aku bisa melaluinya dengan menjalankan kiat dan strategi yg aku telah planing, seperti saat bermalam di basecamp aku harus otimalkan tilawah sampai 1 juz dengan batas waktu semaksimalnya ba’da shubuh sudah harus kholas, sehingga esok hari aku sudah bisa setoran, siang hari jika ada waktu luang istirahat panjang aku akan menyempatkan tilawah untuk mencicil jatah setoran keesokan harinya, sampai-sampai aku harus membuang rasa canggung pada team dan orang –orang yang heran dengan pemandangan yang mungkin tidak biasa, bisa jadi baru yang pertama kali mereka melihat pendaki baca Qur’an di puncak gunung hehehe ini bukan riya tapi gaya.

Alhamdulillah ternyata Odoj telah memberi sarana untuk melatih dan membiasakan diriku berinteraksi membaca Qur’an, semoga aku tetep istiqomah dengan standard baca Qur’an sehari satu juz dan tentunya harus semakin meningkat dari waktu ke waktu intensitasnya  baik dari sisi  kuantitas membaca sekaligus bertahap ke kualitas baca dan pemahamannya, InsyaAllah. (Adin Odoj 319)

Di Puncak Gunung Merapi 

di Shelter 3 (shelter terakhir)  Gunung Kerinci


SITUS ZAKAT ON LINE 



Comments

Popular posts from this blog

Simpang Tanjung Alam dengan Beberapa Titiknya

Bagi anda yang berdomisili di Kota Bukittinggi dan sekitarnya tentu tidak asing lagi dengan namanya Simpang Tanjung Alam di kawasan Agam Timur, atau bagi anda yang sedang berencana melancong ke Bukittinggi dari arah Pekanbaru maka akan melewati simpang ini yang jaraknya  kurang lebih 3 KM sebelum masuk gerbang kota Bukittinggi. Anda boleh kenali beberapa titik yang bisa anda singgahi sekaligus 'nikmati'. Masjid Nurul Huda Masjid Nurul Huda Masjid ini sangat pas untuk disinggahi para pelancong yang sedang berada dalam perjalanan jalur Pekanbaru - Padang, letaknya memang tidak dipinggir jalan raya sedikit masuk sekitar 100 meter dari simpang empat arah ke kapau,kalau dari arah Padang atau Bukittinggi sebelah kiri posisinya sebaliknya sebelah kanan kalau dari arah Pekanbaru. Masjidnya bagus dan bersih, halamannya cukup luas untuk parkir,  toilet serta tempat wudhunya terawat dan yang terpenting tidak pernah kekeringan air.  Bubur Ayam Bandung Bubur Ayam B

Legenda Wilanagara

Tugu Gerbang Puser Dayeuh. ( sumber foto:Asep Sudiana ) Wilanagara adalah sebuah nama desa yang terletak di timur kawasan Jawa Barat, atau tepatnya desa yang berada di wilayah pemerintahan kecamatan Luragung kabupaten Kuningan. Membahas sebuah tempat ada yang menarik biasanya adalah mengenai asal-usul namanya, yang biasanya berlatar belakang sejarah legenda atau mitos dari cerita orangtua dahulu yang terkadang dihubung-hubungkan supaya terdengar nyambung tak jauh dari namanya yang kadang secara ilmiah dari fakta sejarahnya tidak ada hubungannya, namun walau begitu legenda merupakan hasil budaya yang perlu juga untuk diapresiasi karena sebetulnya sarat  pesan dan symbol untuk memberi motivasi dan warna hidup suatu masyarakat atau  setidaknya bisa jadi dongeng untuk " ngabobodo anu Cengeng " istilah Sundanya. begitupun dengan nama Wilanagara bagaimana sejarahnya seperti apa asal-usulnya?  Asal-usul Wilanagara menurut beberapa Sumber bahwa dahulu  namanya adal

Jalan HAMKA Bukittinggi

masjid jami tarok sumber foto www.panoramio.com Jalan Prof DR Hamka atau lebih dikenal dengan Jalan HAMKA di Kota Bukittinggi ini panjangnya hanya kurang lebih 2 KM saja, dimana ujung pangkal jalannya bersambung dengan dua jalan utama lainnya, ujungnya bertemu jalan Sutan Syahrir dan di pangkalnya bermuara di Jalan Soekarno Hatta. Dari persimpangan jalannya, setidaknya ada 3 Simpang utama yang strategis dan terkenal yang merupakan bagian dari jalan HAMKA : Simpang Mandiangin Simpang Landbow Simpang Tarok Simpang Mandiangin Pangkal jalan yg bermuara dengan jalan Soekarno Hatta adalah Simpang 4 dimana menghubungkan ke Pasar Bawah dan Pasar Banto, ke Mandiangin sendiri atau ke arah Gulai Bancah menuju Kantor Walikota dan satunya ke arah Tanjung Alam yang  merupakan jalur utama ke Kota Payakumbuh. Simpang Tarok adalah ujung jalan HAMKA yang bertemu Jl. Sutan Syahrir membentuk Simpang Tiga yang menghubungkan ke Pasar Aur Kuning dan ke Lapangan Kantin menuju Pusat Kota Bukit