Skip to main content

Posts

Menjadi Amil Husnul Khotimah

Recent posts

Kisah Sejarah Ashabul Kahfi

Kisah Sejarah Ashabul Kahfi Lanjutan dari Imam Ali Menjawab Ali Bin Abi Thalib Kemudian membetulkan duduknya, menekuk lutut ke depan perut, lalu ditopangnya dengan burdah yang diikatkan ke pinggang. lalu berkata : "Hai saudara Yahudi, Muhammad Rasulullah kekasihku telah menceritakan kepadaku, bahwa kisah itu terjadi di negeri Romawi, di sebuah kota bernama Aphesus, atau disebut juga dengan nama Tharsus. tetapi nama kota itu pada zaman dahulu ialah Aphesus (Aphese). Baru setelah Islam datang kota itu berubah menjadi Tharsus (Tharse sekarang terletak diwilayah Turki). Penduduk negri itu dahulunya mempunyai seorang raja yang baik, setelah raja itu meninggal dunia, berita kematiaannya didengar oleh seorang raja Persia bernama Diqyanius. Ia seorang raja kafir yang amat congkak dan dzalim. Ia datang menyerbu negri itu dengan kekuatan pasukannya, akhirnya berhasil menguasai kota Aphesus. Olehnya kota itu dijadikan ibukota kerajaan, lalu dibangunlah sebuah Istana." Baru sampai

3 Point Dasar Bagi Amil dalam Fundrising Zakat

Seperti halnya dalam jualan atau bisnis secara luas paling tidak ada tiga point sukses  yang mendasar yang harus dicermati oleh Amil Zakat yaitu : Produk  Benefit Layanan Hebatnya lagi 3 point dasar itu termaktub dan diisyaratkan dalam  ayat zakat surat Attaubah : 103 "Ambilah Zakat dari harta mereka guna membersihkan dan mensucikan  mereka, dan berdo'alah untuk mereka. sesungguhnya do'amu menumbuhkan ketentraman jiwa bagi mereka, Allah Maha Mendengar Maha Mengetahui." (At taubah : 103) Produk Produk itu ada dua Barang atau Jasa, maka kalau zakat berarti masuk kepada produk jasa berupa pelayanan jasa ibadah seseorang dalam menunaikan kewajiban  zakatnya,  maka point ini selaku amil harus menguasai memahami tentang zakat termasuk infaq dan sedekah serta program turunannya sedetail mungkin ( Product Knowledge ). Dimana dalam ayat diatas tersebutkan bahwa amil itu menyampaikan produk zakat  Hudz min amwalihim shodaqoh (Zakat). Benefit Suatu produk

Asa Yang Hadir Di Asrama Tahfidz Mahasiswa

Di depan Asrama Di perumahan  Mutiara Indah 2 Kota Indralaya yang tidak jauh dari kampus Universitas Sriwijaya saya berjumpa 10 orang anak-anak muda keren di sebuah Asrama Tahfidz Beasiswa Mahasiswa IZI (Inisiatif Zakat Indonesia). Kesepuluhnya adalah mahasiswa UNSRI dari berbagai macam Program Study yang berbeda. Menjumpainya ada rasa bangga dan takjub melihat anak muda para kaum intelektual yang pintar dalam ilmu - ilmu umum, para aktivis kampus dan juga sekaligus penghafal Qur'an. Dimana rata-rata mereka sudah memiliki hafalan 4 sampai 5 Juz bahkan mahasiswa bernama Wahyu dan Zaki sudah hafal 14 Juz dari selama 1 tahun menjadi anak asrama dengan modal hafalan saat awal masuk hanya 1 setengah Juz saja. Asrama ini sendiri mulai dibuka programnya sejak maret 2019 dengan proses seleksi mengambil mahasiswa yang sudah memasuki semester 3 dengan asumsi 2,5 tahun lagi mereka akan lulus dari kampus sekaligus berbarengan dengan pelepasan dari asrama, sehingga ada dua kali

Madina di Shubuh Perpisahan

Udara Madinah awal tahun ini sepertinya sedang dingin dinginnya, anginnyapun begitu kencang menerpa badan hingga menembus sumsum tulang cukup membuatku yg asal domisilinya dari Pekanbaru menggigil kedinginan. Menjelang shubuh itu aku bersama teman sekamar mulai bergegas keluar hotel untuk pergi ke masjid sebelum adzan pertama dikumandangkan, sangat senangnya karena jarak hotel tempat menginapku tidak jauh dari masjid, hanya dua kali melintasi jalan lalu melangkah 50 meter diatas trotoar pertokoan terus menyeberang jalan berupa perlintasan zebra cross maka akan sampai dipintu gerbang no.15 pelataran masjid Nabawi. Pemandangan setiap shubuhnya dari lorong lorong jalan hingga Pelataran masjid selalu ramai jemaah dengan berbagai macam perawakan dan rupa rupa wajah mewakili ragam macam ras manusia seluruh dunia, hitam, putih, kuning, coklat, sipit, belo, mancung maupun pesek dan semua dipastikan adalah saudara muslimku karena ini tanah haram dalam pikirku penuh kagum dan bangga. Sisi

Perjalanan Manis ke Pulau Bengkalis

Sebuah Catatan Perjalanan Rihlah Qubra Muntijah 2018 Menjelang Dzuhur rombongan rihlah Muntijah Community mulai merapat dan memasuki pelabuhan Pakning. Siang hari udara disekitar pelabuhan terasa panas, antrian parkir kendaraan tampak ramai, rapat dan panjang, lusuh di raut muka mulai terasa, sesekali tanganpun sibuk menyeka wajah yang banjir dan basah oleh keringat, rasa dahaga dan sinyal perut yang lapar mulai melancarkan protesnya, seolah semuanya ingin mencoba menambah ujian kesabaran perjalanan kami. Namun seperti sebelumnya, semua itu tetap tak menyurutkan dan mengurangi semangat dan keceriaan dalam menikmati kebersamaan perjalanan ini, kami tetap kompak antusias untuk sampai ke tujuan rihlah tahun 2018 kami menuju  Pulau Bengkalis. Agak meleset memang dari rencana, jadwal berangkat Shubuh dari Pekanbaru yang mengambil titik kumpul di Masjid Melebung, dalam perjalanannya mengalami gangguan, satu mobil rombongan kami mengalami mogok di tengah perjalanan, akibatnya ter

Imam Ali Menjawab Pertanyaan Para Pendeta Yahudi

Kisah Tentang Sejarah Ashabul Kahfi. (1) Dengan senang hati saya ingin mengkisahkan kembali sebuah kisah yang keren abis guys , yang saya baca dari sebuah buku lama Yang sampul bukunya berjudul Riwayat Hidup Imam Ali Bin Abi Thalib. Adapun bukunya sendiri sebenarnya milik ustadz sekaligus sahabat saya dan besyukur  saya berkesempatan meminjam bukunya.😅 Di dalam BAB terakhir  buku ini, ada kisah tentang Tanya Jawab Pendeta Yahudi dengan Imam Ali mengenai hikayat Ashabul Kahfi diceritakan secara detail dan seru abis. Nah sekarang saatnya saya mengulang kembali kisahnya  yang sengaja langsung saya plek copas manual (alias menyalin ulang)  di Blog ini ! yok kita simak kisahnya...!! o iya dalam bukunya disebutkan sumber kisahnya dari kitab "Qishashul Anbiya" . Penerbit CV. Toha Putra Semarang tahun 1984 Dikala Umar Ibnul Khatab memangku jabatan sebagai Amirul Mukminin, Pernah datang kepadanya beberapa orang Pendeta Yahudi. Mereka berkata kepada Khalifah: " hai