Skip to main content

Ekspedisi Qurban 1434H

MISI MEMBAWA PESAN UKHUWAH ISLAMIYAH UNTUK SAUDARA KITA DI PELOSOK NAGARI

Hari Raya Qurban tentunya senantiasa menjadi moment yang berkesan bagi kita, pun kami para pegawai, Mitra dan relawan PKPU yang merasakan hal yang sama yang telah bergulat hampir sebulan lebih dalam serangkaian prosesi pelaksanaan program ibadah qurban. Alhamdulillah, untuk Program Qurban tahun 1434 H di tahun ini, kami bersyukur atas izin Allah secara keseluruhan telah berjalan dengan sukses tanpa menemui banyak kendala dan hambatan yang berarti  dan tentunya tak lupa  berterimakasih ke berbagai pihak yang telah membantu dan berpartisipasi dalam program sebar qurban ke nagari ini.
Dari mulai masa persiapan sebulan sebelum qurban kami mengusung suatu slogan “Kutunggu Qurbanmu”, slogan ini sengaja dipilih dengan harapan  bisa mengusik kesadaran kita semua, suatu kalimat yang mewakili pesan dari masyarakat di suatu tempat tertentu, kawasan tertentu, dari lapisan masyarakat tertentu, di daerah minus, di kawasan konflik baik dalam negeri maupun di Luar negeri. Intinya pesan slogan ini mencoba menggugah rasa kepedulian kita kepada saudara kita yang jauh lebih membutuhkan perhatian terkhusus untuk PKPU Bukittinggi mencoba untuk memprioritaskan wilayah sasaran distribusi pelosok nagari di SUMBARBAGUT.

Alhamdulillah kiranya kami ucapkan berkali-kali karena untuk tahun ini jumlah mudhohi yang ikut program qurban PKPU meningkat dari tahun sebelumnya sehingga jumlah hewan qurban yang terdistribusi ke daerah-daerah bertambah sebanyak 63 titik lokasi kampung atau jorong yang menerima hewan qurban PKPU, dari jumlah sapi sebanyak 63 ekor dan kambing sebanyak 5 ekor yang baru bisa kami himpun dari Mudhohi, belum lagi sebagian Mudhohi ada yang merekomendasikan hewannya untuk qurban ke luar negri seperti daerah sasaran Suriah dan Kenya yang tentunya untuk eksekusinya kami serahkan pada team PKPU pusat yang diturunkan ke luar negri.

HEWAN QURBAN YANG MEMBAWA PESAN
Proses pendistribusian hewan qurban yang dihantarkan sebelum hari H dan hari tasyrik ke daerah-daerah sasaran menjadi salah satu proses yang memerlukan energi dan kecermatan serta kehati-hatian yang tinggi, namun proses pendistribusian ini pula yang memberikan keasyikan dan pengalaman tersendiri.

Kami harus melakukan koordinasi yang efektif dengan bagian penghantaran hewan, dan relawan atau panitia qurban di daerah sasaran yang akan menerima pendistribusian hewan. Kadang karena Jauhnya Lokasi dan sulitnya medan sehingga setiap pendistribusian harus memakan waktu sampai larut malam bahkan sampai keesokan harinya, seperti ada beberapa daerah distribusi yang jauh seperti Pasaman timur yang berbatasan dengan daerah Sumatra Utara, ke Kapur 9 yang berbatasan dengan Riau, itupun kami harus menurunkan 4 sampai 6 sapi di lokasi atau jorong yang berbeda dan berjauhan jarak hingga puluhan kilo meter.


Belum lagi beberapa lokasi daerah seperti di wilayah kampung cubadak gunung omeh dan mudik coran Halaban yang memang tidak sanggup dilewati armada kami, jalanan tanah liat yang licin sehingga memaksa sapi harus diturunkan jauh dari lokasi tujuan, namun ternyata petingnya pengertian, koordinasi, dan kerjasama membuat semuanya tak menjadi soal atau masalah yang berarti, karena utusan panitia lokal sudah menyambut kami untuk meneruskan menuntun sapi ke jorongnya/kampungnya dengan sikap antusias dan tanpa beban.

Sampainya hewan qurban di lokasi-lokasi daerah sasaran memberikan gambaran yang berkesan yang bisa kami lihat dari antusias dan gembiranya warga masyarakat yang menerima distribusi hewan qurban PKPU. Sehingga kami merasa seolah hewan qurban ini telah membawa pesan hidup  kepedulian masyarakat kota terhadap warga di perkampungan yang membuat mereka menjawab dengan senyuman dan kegembiraan untu kita Subhanallah.

QURBAN YANG MEMBAWA SYIAR DAN UKHUWAH

Pada saat prosesi puncaknya yaitu hari pelaksanaan eksekusi qurban kami telah mengatur jadwal yang telah terbagi dalam format hari H ditambah 3 hari Tasyrik. SDM untuk diturun ke daerah-daerah sudah ditunjuk untuk bisa membackup pelaporan pelaksanaan di setiap lokasinya seperti dokumentasi dan berita acara eksekusi pemotongan hewan qurban.

Pada saat eksekusi seperti inilah beberapa diantara kami yang kebagian jadwal di hari H harus mau berkorban untuk merelakan keinginannya bisa  berlebaran bersama keluarga, di karenakan tugas dan tanggungjawab yang kami emban, dengan senang hati kamipun harus mengejar sholat Id di lokasi eksekusi bahkan untuk yang bertugas di lokasi yang sangat jauh, diantara kami harus berangkat di tengah malam takbiran sehingga saat Shubuh kamipun sudah datang dan hadir di lokasi sehingga kami punya banyak waktu untuk memaksimalkan pengkondisian dan persiapan segala kebutuhan pengambilan laporan yang menjadi tugas yang di amanahkan.

Setiba di lokasinya sudah dipastikan kami akan di terima warga layaknya tamu istimewa kadang di beberapa tempat moment ini dibuat dengan cukup meriah, seperti diramaikan dengan iringan shalawat dan rebana, selanjutnya dibuat acara protokoler secara sederhana sehingga dari kami akan diminta untuk memberikan kata sambutan yang tentunya selalu kami manfaatkan untuk meyampaikan pesan silaturahim atas nama para donatur, dan sekaligus memotivasi warga untuk bisa dan mau melaksanakan qurban secara bertahap di tahun-tahun yang akan datang.

Akhirnya kamipun akan hanyut dalam keharuan  melihat warga yang gembira bergotong royong melakukan prosesi pemotongan hewan qurban, mencacah daging, sampai membagikannya, dan kami biasanya akan mengambil kesempatan ditengah mereka untuk meminta beberapa diantara warga untuk diwawancara dan pada umumnya komentar mereka berisi harapan lugunya “semoga tahun depan PKPU qurban kembali disini, dan jumlahnya semakin banyak” tuturnya.

PENUTUP

Demikianlah sekilas gambaran mengenai ekspedisi Qurban PKPU tahun ini, tentunya masih banyak lagi hal-hal lain mengenai suka – duka yang tak bisa kami tuangkan seluruhnya dalam tulisan ini, yang pasti perjalanan Qurban ini banyak pesan, kesan, dan pengalaman yang banyak kami dapatkan, dan harapan kami, seperti halnya  pesan dari masyarakat semoga setiap tahunnya PKPU senantiasa bisa mempasilitasi Qurban ke Nagari, untuk membawa misi ukhuwah, dan syiar Islam sekaligus  menstimulus semangat ibadah berqurban di tengah mereka. Sekali lagi dengan diiringi rasa  trimakasih yang mendalam dari kami, semoga Qurban para donatur PKPU bisa membawa pesan itu semua dan menjadi peluang amal yang tak putus-putus.

Jazakumullahu khairon katsiron.

YJ. Sampurna

Kepala Bagian Kemitraan PKPU Bukittinggi.


Comments

Popular posts from this blog

Simpang Tanjung Alam dengan Beberapa Titiknya

Bagi anda yang berdomisili di Kota Bukittinggi dan sekitarnya tentu tidak asing lagi dengan namanya Simpang Tanjung Alam di kawasan Agam Timur, atau bagi anda yang sedang berencana melancong ke Bukittinggi dari arah Pekanbaru maka akan melewati simpang ini yang jaraknya  kurang lebih 3 KM sebelum masuk gerbang kota Bukittinggi. Anda boleh kenali beberapa titik yang bisa anda singgahi sekaligus 'nikmati'. Masjid Nurul Huda Masjid Nurul Huda Masjid ini sangat pas untuk disinggahi para pelancong yang sedang berada dalam perjalanan jalur Pekanbaru - Padang, letaknya memang tidak dipinggir jalan raya sedikit masuk sekitar 100 meter dari simpang empat arah ke kapau,kalau dari arah Padang atau Bukittinggi sebelah kiri posisinya sebaliknya sebelah kanan kalau dari arah Pekanbaru. Masjidnya bagus dan bersih, halamannya cukup luas untuk parkir,  toilet serta tempat wudhunya terawat dan yang terpenting tidak pernah kekeringan air.  Bubur Ayam Bandung Bubur Ayam B

Legenda Wilanagara

Tugu Gerbang Puser Dayeuh. ( sumber foto:Asep Sudiana ) Wilanagara adalah sebuah nama desa yang terletak di timur kawasan Jawa Barat, atau tepatnya desa yang berada di wilayah pemerintahan kecamatan Luragung kabupaten Kuningan. Membahas sebuah tempat ada yang menarik biasanya adalah mengenai asal-usul namanya, yang biasanya berlatar belakang sejarah legenda atau mitos dari cerita orangtua dahulu yang terkadang dihubung-hubungkan supaya terdengar nyambung tak jauh dari namanya yang kadang secara ilmiah dari fakta sejarahnya tidak ada hubungannya, namun walau begitu legenda merupakan hasil budaya yang perlu juga untuk diapresiasi karena sebetulnya sarat  pesan dan symbol untuk memberi motivasi dan warna hidup suatu masyarakat atau  setidaknya bisa jadi dongeng untuk " ngabobodo anu Cengeng " istilah Sundanya. begitupun dengan nama Wilanagara bagaimana sejarahnya seperti apa asal-usulnya?  Asal-usul Wilanagara menurut beberapa Sumber bahwa dahulu  namanya adal

Jalan HAMKA Bukittinggi

masjid jami tarok sumber foto www.panoramio.com Jalan Prof DR Hamka atau lebih dikenal dengan Jalan HAMKA di Kota Bukittinggi ini panjangnya hanya kurang lebih 2 KM saja, dimana ujung pangkal jalannya bersambung dengan dua jalan utama lainnya, ujungnya bertemu jalan Sutan Syahrir dan di pangkalnya bermuara di Jalan Soekarno Hatta. Dari persimpangan jalannya, setidaknya ada 3 Simpang utama yang strategis dan terkenal yang merupakan bagian dari jalan HAMKA : Simpang Mandiangin Simpang Landbow Simpang Tarok Simpang Mandiangin Pangkal jalan yg bermuara dengan jalan Soekarno Hatta adalah Simpang 4 dimana menghubungkan ke Pasar Bawah dan Pasar Banto, ke Mandiangin sendiri atau ke arah Gulai Bancah menuju Kantor Walikota dan satunya ke arah Tanjung Alam yang  merupakan jalur utama ke Kota Payakumbuh. Simpang Tarok adalah ujung jalan HAMKA yang bertemu Jl. Sutan Syahrir membentuk Simpang Tiga yang menghubungkan ke Pasar Aur Kuning dan ke Lapangan Kantin menuju Pusat Kota Bukit