Skip to main content

Ini Rumah KIta

Seorang Pemuda yang sedang jatuh cinta dia pergi menemui rumah Dara pujaan hatinya, sesampainya di depan pintu rumah sang Dara diketuknya pintu;

"tok...tok...tok..."

"Siapakah diluar", Kata suara dari dalam.

"AKU" jawab si Pemuda dengan tergesa-gesa sekaligus was-was.

"Pergilah....karena rumah ini tidak cukup untuk 'Kau' dan 'Aku'...!!!" jawab suara dari dalam.

Bukan kepalang kaget dan sedihnya sang Pemuda, akhirnya diapun pergi meninggalkan rumah dara pujaan hatinya dengan rasa galau dan prustasi, Iapun seketika itu memutuskan sekelaian pergi mengembara meninggalkan kampung halamannya.

Pengembaraan dan perjalanan waktu akhirnya telah menempa hidupnya menjadi Pemuda yang matang, dan kerinduan pulang untuk kembali ke kampung halamannyapun hinggap dalam benaknya.

Sesampainya di Kampung halamannya diapun teringat kembali akan Dara pujaan hatinya, sehingga dia bermaksud untuk singgah terlebih dahulu ke rumah sang Dara, sesampainya di depan Pintu :

"Tok...tok...tok..."

"Siapakah Gerangan di luar.." kata suara dari dalam.

"KAU" , jawab sang Pemuda dengan mantap dan tenang.

Maka, akhirnya pintupun terbuka.

***

Menciptakan sebuah rumah yang harmonis baik Rumah Tangga , Rumah Organisasi dan rumah-rumah lainnya itu bukan sesuatu yang mudah maka ada istilah joke mengatakan "Rumah Tangga itu rumit karena yang Sederhana itu Rumah Makan" hehe rumah makan padang merk Sederhana maksudnya...

Jika  dalam rumah atau organisasi itu banyak kepentingan, saling beradu ambisi, egois dengan ke Akuannya masing-masing maka sudah pasti kesolidan dan keharmonisan tidak akan terbangun sehingga tidak akan tercapailah kesatuan visi.

Sikap untuk bisa mengikis egoislah sebagai kunci membina keharmonisan di dalam suatu rumah, dimana kita mau sedikit saja menanggalkan ke Akuan masa lalumu, ke Akuan pendidikanmu, ke Akuan asal keluargamu, ke Akuan kesenioranmu dan ke Akuan - ke Akuan lainya. tapi sebaliknya kita harus bisa bangun ke Kau-an alias menghargai dia pasanganmu, dia rekan kerjamu, dia rekan teammu karena Aku dan Kau adalah kita penghuni rumah ini, dimana menghargai mereka atau Kau sama menghargai Aku atau diri kita sendiri.

Maka seperti pemuda dalam ilustrasi di atas yang mau menanggalkan ke Akuanya dan ikhlas menyatakan dirinya 'Kau' pada calon pasangannya telah mampu membuka kunci pintu rumah keharmonisan.

Comments

Popular posts from this blog

Simpang Tanjung Alam dengan Beberapa Titiknya

Bagi anda yang berdomisili di Kota Bukittinggi dan sekitarnya tentu tidak asing lagi dengan namanya Simpang Tanjung Alam di kawasan Agam Timur, atau bagi anda yang sedang berencana melancong ke Bukittinggi dari arah Pekanbaru maka akan melewati simpang ini yang jaraknya  kurang lebih 3 KM sebelum masuk gerbang kota Bukittinggi. Anda boleh kenali beberapa titik yang bisa anda singgahi sekaligus 'nikmati'. Masjid Nurul Huda Masjid Nurul Huda Masjid ini sangat pas untuk disinggahi para pelancong yang sedang berada dalam perjalanan jalur Pekanbaru - Padang, letaknya memang tidak dipinggir jalan raya sedikit masuk sekitar 100 meter dari simpang empat arah ke kapau,kalau dari arah Padang atau Bukittinggi sebelah kiri posisinya sebaliknya sebelah kanan kalau dari arah Pekanbaru. Masjidnya bagus dan bersih, halamannya cukup luas untuk parkir,  toilet serta tempat wudhunya terawat dan yang terpenting tidak pernah kekeringan air.  Bubur Ayam Bandung Bubur Ayam B

Legenda Wilanagara

Tugu Gerbang Puser Dayeuh. ( sumber foto:Asep Sudiana ) Wilanagara adalah sebuah nama desa yang terletak di timur kawasan Jawa Barat, atau tepatnya desa yang berada di wilayah pemerintahan kecamatan Luragung kabupaten Kuningan. Membahas sebuah tempat ada yang menarik biasanya adalah mengenai asal-usul namanya, yang biasanya berlatar belakang sejarah legenda atau mitos dari cerita orangtua dahulu yang terkadang dihubung-hubungkan supaya terdengar nyambung tak jauh dari namanya yang kadang secara ilmiah dari fakta sejarahnya tidak ada hubungannya, namun walau begitu legenda merupakan hasil budaya yang perlu juga untuk diapresiasi karena sebetulnya sarat  pesan dan symbol untuk memberi motivasi dan warna hidup suatu masyarakat atau  setidaknya bisa jadi dongeng untuk " ngabobodo anu Cengeng " istilah Sundanya. begitupun dengan nama Wilanagara bagaimana sejarahnya seperti apa asal-usulnya?  Asal-usul Wilanagara menurut beberapa Sumber bahwa dahulu  namanya adal

Jalan HAMKA Bukittinggi

masjid jami tarok sumber foto www.panoramio.com Jalan Prof DR Hamka atau lebih dikenal dengan Jalan HAMKA di Kota Bukittinggi ini panjangnya hanya kurang lebih 2 KM saja, dimana ujung pangkal jalannya bersambung dengan dua jalan utama lainnya, ujungnya bertemu jalan Sutan Syahrir dan di pangkalnya bermuara di Jalan Soekarno Hatta. Dari persimpangan jalannya, setidaknya ada 3 Simpang utama yang strategis dan terkenal yang merupakan bagian dari jalan HAMKA : Simpang Mandiangin Simpang Landbow Simpang Tarok Simpang Mandiangin Pangkal jalan yg bermuara dengan jalan Soekarno Hatta adalah Simpang 4 dimana menghubungkan ke Pasar Bawah dan Pasar Banto, ke Mandiangin sendiri atau ke arah Gulai Bancah menuju Kantor Walikota dan satunya ke arah Tanjung Alam yang  merupakan jalur utama ke Kota Payakumbuh. Simpang Tarok adalah ujung jalan HAMKA yang bertemu Jl. Sutan Syahrir membentuk Simpang Tiga yang menghubungkan ke Pasar Aur Kuning dan ke Lapangan Kantin menuju Pusat Kota Bukit