Skip to main content

Asa Yang Hadir Di Asrama Tahfidz Mahasiswa


Di depan Asrama
Di perumahan  Mutiara Indah 2 Kota Indralaya yang tidak jauh dari kampus Universitas Sriwijaya saya berjumpa 10 orang anak-anak muda keren di sebuah Asrama Tahfidz Beasiswa Mahasiswa IZI (Inisiatif Zakat Indonesia). Kesepuluhnya adalah mahasiswa UNSRI dari berbagai macam Program Study yang berbeda.

Menjumpainya ada rasa bangga dan takjub melihat anak muda para kaum intelektual yang pintar dalam ilmu - ilmu umum, para aktivis kampus dan juga sekaligus penghafal Qur'an. Dimana rata-rata mereka sudah memiliki hafalan 4 sampai 5 Juz bahkan mahasiswa bernama Wahyu dan Zaki sudah hafal 14 Juz dari selama 1 tahun menjadi anak asrama dengan modal hafalan saat awal masuk hanya 1 setengah Juz saja.

Asrama ini sendiri mulai dibuka programnya sejak maret 2019 dengan proses seleksi mengambil mahasiswa yang sudah memasuki semester 3 dengan asumsi 2,5 tahun lagi mereka akan lulus dari kampus sekaligus berbarengan dengan pelepasan dari asrama, sehingga ada dua kali wisuda bagi mereka yaitu wisuda sarjana dari kampusnya dan wisuda tahfidz dari asrama.

Fasilitas yang didapati di asrama yaitu beasiswa bulanan, gratis penginapan dan makan serta pembinaan mental spiritual hingga belajar tahsin, Tahfidz hingga akademik dengan mendatangkan dan menjadwal langsung ustadz dan gurunya yang diatur dan dikontrol seorang fasilitator atau pengasuh asrama.
Ramah Tamah dengan penghuni asrama.
Saya sendiri membayangkan jika lebih banyak mahasiswa sekeren ini hadir saat ini diberbagai kampus di Indonesia tentu akan banyak calon cendikiawan dan calon pemimpin bangsa yang memiliki pemahaman Qur'an yang lebih baik dan tentu memberi berkah yang melimpah untuk agama dan bangsa di masa depan.

Comments

Popular posts from this blog

Simpang Tanjung Alam dengan Beberapa Titiknya

Bagi anda yang berdomisili di Kota Bukittinggi dan sekitarnya tentu tidak asing lagi dengan namanya Simpang Tanjung Alam di kawasan Agam Timur, atau bagi anda yang sedang berencana melancong ke Bukittinggi dari arah Pekanbaru maka akan melewati simpang ini yang jaraknya  kurang lebih 3 KM sebelum masuk gerbang kota Bukittinggi. Anda boleh kenali beberapa titik yang bisa anda singgahi sekaligus 'nikmati'. Masjid Nurul Huda Masjid Nurul Huda Masjid ini sangat pas untuk disinggahi para pelancong yang sedang berada dalam perjalanan jalur Pekanbaru - Padang, letaknya memang tidak dipinggir jalan raya sedikit masuk sekitar 100 meter dari simpang empat arah ke kapau,kalau dari arah Padang atau Bukittinggi sebelah kiri posisinya sebaliknya sebelah kanan kalau dari arah Pekanbaru. Masjidnya bagus dan bersih, halamannya cukup luas untuk parkir,  toilet serta tempat wudhunya terawat dan yang terpenting tidak pernah kekeringan air.  Bubur Ayam Bandung Bubur Ayam B

Legenda Wilanagara

Tugu Gerbang Puser Dayeuh. ( sumber foto:Asep Sudiana ) Wilanagara adalah sebuah nama desa yang terletak di timur kawasan Jawa Barat, atau tepatnya desa yang berada di wilayah pemerintahan kecamatan Luragung kabupaten Kuningan. Membahas sebuah tempat ada yang menarik biasanya adalah mengenai asal-usul namanya, yang biasanya berlatar belakang sejarah legenda atau mitos dari cerita orangtua dahulu yang terkadang dihubung-hubungkan supaya terdengar nyambung tak jauh dari namanya yang kadang secara ilmiah dari fakta sejarahnya tidak ada hubungannya, namun walau begitu legenda merupakan hasil budaya yang perlu juga untuk diapresiasi karena sebetulnya sarat  pesan dan symbol untuk memberi motivasi dan warna hidup suatu masyarakat atau  setidaknya bisa jadi dongeng untuk " ngabobodo anu Cengeng " istilah Sundanya. begitupun dengan nama Wilanagara bagaimana sejarahnya seperti apa asal-usulnya?  Asal-usul Wilanagara menurut beberapa Sumber bahwa dahulu  namanya adal

Jalan HAMKA Bukittinggi

masjid jami tarok sumber foto www.panoramio.com Jalan Prof DR Hamka atau lebih dikenal dengan Jalan HAMKA di Kota Bukittinggi ini panjangnya hanya kurang lebih 2 KM saja, dimana ujung pangkal jalannya bersambung dengan dua jalan utama lainnya, ujungnya bertemu jalan Sutan Syahrir dan di pangkalnya bermuara di Jalan Soekarno Hatta. Dari persimpangan jalannya, setidaknya ada 3 Simpang utama yang strategis dan terkenal yang merupakan bagian dari jalan HAMKA : Simpang Mandiangin Simpang Landbow Simpang Tarok Simpang Mandiangin Pangkal jalan yg bermuara dengan jalan Soekarno Hatta adalah Simpang 4 dimana menghubungkan ke Pasar Bawah dan Pasar Banto, ke Mandiangin sendiri atau ke arah Gulai Bancah menuju Kantor Walikota dan satunya ke arah Tanjung Alam yang  merupakan jalur utama ke Kota Payakumbuh. Simpang Tarok adalah ujung jalan HAMKA yang bertemu Jl. Sutan Syahrir membentuk Simpang Tiga yang menghubungkan ke Pasar Aur Kuning dan ke Lapangan Kantin menuju Pusat Kota Bukit