Sebagai orang yang berdomisili di wilayah Ampek Angkek sekaligus peminat sejarah hehe... sehingga saya suka dihadapkan pada kepenasaran akan asal - usul suatu daerah.
Dan seperti sudah menjadi kata kunci mendalami suatu sejarah daerah maka pertanyaan mendasarnya adalah kenapa nama daerah ini ampek angkek? kenapa AGAM ? yuk kita temukan sejarahnya.
Adapun sumber referensi sejarah Ampek Angkek ini saya dapati setelah menemukan buku diktat sejarah lapuk yang disusun oleh H. Azwar Dt. Mangiang di kamar kosong rumah mertua saat asik mengureh banyak buku-buku yang sekarang menjadi pelengkap Pustaka Pribadi Saya.
Add caption |
Baiklah langsung kepada cerita sejarahnya
Berawal dari nagari lamo Pariangan di wilayah Tanah Datar sang datuk Suri Dirajo melihat wilayahnya semakin berkembang dan makmur dipanggilah empat orang pemuka masyarakat di Pariangan tersebut yaitu antaranya ; Si Agam, Si Basa, Si Api dan Si Endah dengan maksud menyuruh ke empat orang pemuka nagari ini untuk mencari dan membuka daerah baru agar dapat pula dicetak pesawahan dan perkebunan untuk menambah kemakmuran.
Berangkatlah ke 4 orang dengan masing-masing membentuk kelompok karena mereka sebagai pimpinannya maka di gelarilah sebagai Rajo, jadi masing berjuluk dan bergelar Rajo Agam, Rajo Api, Rajo Basa, dan Rajo Endah. Mereka pergi dengan mendaki puncak gunung Merapi untuk melihat situasi Utara gunung Marapi maka terlihatlah suatu kawasan yang memantulkan cahaya yaitu sinar yang memantul pada permukaan air, akhirnya dipastikan melihat itu dan tampaklah bahwa sumber pemantul cahaya itu adalah sebuah luhak atau kolam yang berada di wilayah yang subur, datar dan sangat cocok untuk dijadikan tempat kenagarian.
Maka kolam yang memantulkan itu dinamai oleh mereka si Camin Kapanehan dan keempat rombongan itu setelah berkumpul di dekat kolam memutuskan untuk mulai membagi arah masing-masing kelompok untuk mencari wilayah lahan dan pemukiman disekitarnya, namun sebelumnya karena dari ke empat kelompok itu pemimpin utamanya adalah Rajo Agam, maka sebagai penghargaan kepadanya Kolam dan tanah sekitar Camin Kapanehan sepakat menjadi hak si Rajo Agam.
Akhirnya setelah sepakat mereka menyebar dari kolam itu, Rajo Api membawa kelompoknya ke arah timur dan membuat Biara dan candi disana maka daerahnya dinamakan Biaro, Rajo Endah membawa kelompoknya ke arah selatan dan membuat Balai dari batang Kayu Gurah maka daerahnya bernama Balai Gurah, lalu Rajo Basa membawa kelompoknya ke suatu daerah yang genting yang diapit oleh sungai maka daerahnya Gantiang sebelum berubah menjadi Panampuang. Sedangkan Rajo Agam sendiri yang telah mendapat hak atas tanah sekitar kolam si Camin Kapanehan tetap membawa kelompoknya dan membuka lahan baru di wilyah yang berlembah maka daerahnya disebut Lambah.
Pada mulanya Ampek Angkek memakai adat Koto Piliang, tetapi tidak mengakui langgam nan tujuah seperti Tanah Datar, yang diakuinya hanya Raja Pagaruyung sebagai Rajo Alam, maka sebagai pembantu Raja Alam dibentuklah BASA AMPEK yang terdiri dari :
- PAMUNCAK di Balai Gurah
- SULUEH BENDANG di Biaro
- ALUNG BUNIAN di Lambah
- AMBAN PURUEK di Panampuang dulunya Gantiang.
Kembali mengenai Kolam Si Camin Kapanehan dan tanah sekitarnya adalah milik Rajo Agam maka disebutlah seluruh daerah-daerah disekitarnya yang dibuka oleh empat pemuka Nagari tersebut di atas sebagai Luhak atau daerah Agam, disinilah sejarah asal muasal daerah Ampek Angkek dan luhak Agam bermula. Ampek Angkek berarti pada empat pemuka yg diangkat dan Agam itu sendiri berarti nama tokoh utama dalam sejarah ini, saya jadi teringat arti sebuah nama agam itu sendiri adalah anak laki - laki kalau di Aceh seorang laki laki bernama agam sangat lumrah dijumpai. Adapun perkiraan tahunnya peristiwa dibukanya wilayah Ampek _Angket tertulis tahun 1295 Masehi.
kurang lebih secara singkat seperti itu yang bisa saya kisahkan kembali, mudah-mudahan bagi yang baru tahu akan membuka cakrawala baru bagi yang sudah tahu dan pakarnya bisa menambahkan dan melengkapinya, boleh memberi saran tapi saya tidak menerima kritik hehe..
Baca Post Lainnya :
- Mencari Surau Lamo di kawasan Ampek Angkek
- Ahmad Tsani Al Agami
- Simpang Tanjung Alam dengan Beberapa Titiknya
SITUS ZAKAT INFAQ SEDEKAH ON LINE ZAKATPEDIA
Comments