Skip to main content

LAPORAN PERJALANAN EKSPEDISI QURBAN 1435 H

Kuantar Hewan Qurban ke Pelosok Nagari: “ Upaya Membangun Loyalitas Keimanan, Kesabaran , Serta Kepedulian Umat”


Alhamdulillah tentunya yang pertama dan utama sekali kami mengucapakan puji syukur kepada  Allah  SWT, atas sukses dan lancarnya pelaksanaan event tahunan SQN ( Sebar Qurban Nusantara) PKPU Cabang Bukittinggi di tahun 1435 H / 2014 M ini secara keseluruhan dari mulai persiapan hingga eksekusi penyembelihan, dan tentunya tidak lupa juga  mengucapkan banyak trimakasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu dan bermitra dalam mendukung kelancaran program –program PKPU khususnya Program  Sebar Qurban Nusantara.
Ada yang menarik dengan Hari Raya Qurban di tahun 1435 H/2014 M ini, dimana terjadi perbedaan hari raya, sebagian umat muslim indonesia  ada yang merayakan pada hari Sabtu tanggal 4 Oktober dan sebagiannya  sesuai penetapan pemerintah merayakannya  pada hari Minggu 5 Oktober, hal ini tentunya harus disikapi dengan bijak dalam upaya menjaga ukhuwah diantara umat muslim.

Sehingga tentunya bagi PKPU sendiri juga berimbas untuk mensikapinya dalam pelaksanaan event Sebar Qurban Nusantara yang menentukan pelaksanaan eksekusi penyembelihan hewan qurban hanya 3 hari dimulai hari Minggu sampai Selasa (tanggal 5 s/d 7 Oktober) untuk menjaga kesyar’ian pelaksanaan penyembelihan dimana tidak mendahului bagi yang berlebaran di hari Minggu dan tidak melebihi hari tasyrik bagi yang berlebaran di hari Sabtu.

Sehingga 3 hari itu mau tidak  mau harus cukup untuk  mengoftimalkan penyelenggaraan penyembelihan 68 ekor Sapi dan 9 ekor kambing yang merupakan jumlah hewan Qurban yang  terhimpun oleh panitia SQN PKPU Cabang Bukittinggi di tahun ini belum termasuk Kantor Cabang Pembantu Payakumbuh sebanyak 9 Ekor Sapi.
Banyaknya hewan qurban yang didistribusikan dan dieksekusi di lokasi penerima manfaat yang tersebar di pelosok Sumatra Barat Bagian Utara tahun ini secara jumlah hewan lebih banyak dari tahun lalu dimana tahun ini PKPU Cabang Bukittinggi menerima tambahan distribusi hewan dari  PKPU Pusat sebanyak 4 ekor Sapi, hal ini tentu menggembirakan sekali yang berarti adanya peningkatan kesadaran berqurban masyarakat yang terus  meningkat setiap tahunnya dan bagi PKPU sendiri solusi untuk membantu distribusi hewan qurban yang bisa disebar lebih luas dan merata serta tidak menumpuk disuatu tempat/lokasi  seperti perkotaan saja mulai menunjukan hasil dengan adanya kepercayaan dan sambutan positif masyarakat di Bukittinggi dan juga PKPU secara nasional.
Kepercayaan masyarakat yang menjadi Mudhohi (pekurban) itu tentunya menjadi amanah kami untuk betul-betul bisa mendistribusikan hewan Qurban ke alamat yang sesuai dan tepat sasaran, yang Alhamdulillah pada umumnya di lapangan masyarakat yang menerima hewan Qurban dari PKPU adalah masyarakat yang memang membutuhkan, kondisi itu bisa terlihat dari sambutan dan kegembiraan mereka melayani petugas kami yang datang untuk mendata  dan mendokumentasikan penyembelihan hewan qurban dan dimana disetiap lokasi memang umumnya hanya ditemukan adanya qurban dari bantuan PKPU saja.
singgalang
TUNAIKAN ZAKAT INFAQ SHODAQOH KLIK AJA 💗ZAKAT PEDIA.COM
Beberapa catatan tentang kesan-kesan dan suka duka di lapangan sedikit kami coba gambarkan, Umumnya dari sisi daerah atau  lokasi penerima hewan qurban ada di jorong-jorong atau nagari yang terisolir dengan jarak tempuh yang  lumayan jauh dari kota  Bukittinggi sehingga kami para relawan yang bertugas memantau harus berpagi –pagi hari pergi menuju lokasi dan di lokasi harus sabar  menghadapi kondisi medan yang ditempuh dengan segala perjuangannya, jalanan yang tidak beraspal, berlubang dan becek bahkan petugas kami tidak jarang harus turun dari motor untuk mendorongnya dan bahkan harus merasakan  asyiknya terpeleset dan terjerembab dari motor, namun semua kepayahan itu bisa terobati setelah tiba di lokasi atas antusiasnya sambutan warga yang menunggu kedatangan kami dengan senyum dan sapaan hangat bersahabat sehingga moment seperti ini selalu memberi kesan tersendiri ekspedisi qurban PKPU dari setiap tahunnya.
Dibeberapa lokasi tidak jarang pula kita temui jorong atau perkampungan yang sulit  mendapatkan sinyal telepon seluler sehingga bagi kami kesulitan berkomunikasi bisa menjadi kendala tapi juga menambah hiburan tersendiri di tengah-tengah warga sehingga diantara kami dan warga saling berseloroh untuk memanjat pohon atau atap rumah jika ingin memperoleh sinyal candanya, ditambah lagi masih ada lokasi yang memang belum masuk PLN seperti yang banyak ditemui di wilayah Palupuah Agam dan Gunung Omeh Limapuluh Kota.
Kondisi masyarakat yang pada umumnya bermata pencaharian berladang atau bertani ini bisa dibilang masih memprihatinkan dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya sehingga bisa jadi ini merupakan alasan minimnya penyelenggaraan qurban setiap tahunnya oleh warga pelosok nagari ini, disamping juga tingkat kesadaran masyarakat dalam beribadah yang belum terbangun, menurut salah seorang tokoh warga kadang ada juga  qurban dari warga yang pulang dari rantau namun itupun hanya disembelih untuk dilingkungan  sanak kerabatnya saja sehingga surau kami atau masjid kami tidak pernah ada syiar dan keramaian seperti ini katanya.
Namun sebenarnya keprihatinan yang paling mendasar bukan hanya  dari segi sarana dan prasarana fisik dan keadaan ekonomi warganya  saja, tapi justru dari sisi mental spritualnya dalam hal pemahaman dan wawasan masyarakat tentang  hal-hal yang berkenaan dengan hal syariat ibadah, masih banyak ditemukan dilapangan masyarakat yang masih melakukan prosesi penyembelihan dengan kebiasaan – kebiasaan lama yang tidak berlandaskan  sunnah yang dianjurkan seperti masih ditemukan dari team kami dilapangan dalam laporannya adanya penyembelihan yang menggunakan pisau yang kurang tajam, atau bahkan memanfaatkan yang haram dari hewan sembelihan seperti menampung darahnya untuk dikonsumsi dan hal-hal lainnya yang masuk katagori khurafat masih banyak ditemui, tentunya menjadi catatan tersendiri bagi kami agar bisa menjadi rekomendasi dan perhatian dikalangan para da’i dan para tokoh umat sebagai ‘PR’ tersendiri untuk mengubah kebiasaan dan budaya masyarakat yang sudah melekat ini, tentunya merubah suatu kebiasaan dan kepercayaan di masyarakat itu punya dilemanya tersendiri kembali kepada kitanya untuk bisa hati-hati dan bijak dalam meluruskannya dan tentunya tidak cukup sekali dua kali saja tetapi harus ada upaya yang intensif mungkin salah satunya dengan sering berinteraksinya masyarakat pelosok dengan masyarakat kota untuk membuka pencerahan dan pemahaman yang lebih luas lagi kepada mereka dan moment qurban yang hanya tahunan ini rasanya masih kurang dari cukup masih perlu diadakan program – program yang berkesinambungan untuk menindak lanjuti misi dakwah lebih jauh lagi.
CIMG0059Demikianlah sekilas gambaran ekspedisi qurban PKPU Bukittinggi 1435 H yang Insya Allah keberadaan dan pelaksanaannya bisa memberi solusi dan manfaat bagi semua pihak terutama dalam membangun ukhuwah islamiyah diantara umat muslim diperkotaan dan dipelosok nagari serta memberi keberkahan bagi para mudhohinya juga para penerima manfaaat daging qurbannya.
Serta kami PKPU sebagai  fasilitator dan jembatan ukhuwah ini berharap Allah senantiasa  memberikan kepada kami serta  kita semua kekuatan dan keistiqomahan iman, kesabaran dan kepekaan hati kita dalam menebar kepedulian. Dan mudah-mudahan semangat berqurban ini bisa menjadi bagian dari amalan yang akan mengantar kita ke surga dan tentunya semua upaya haruslah kita landaskan atas mencari ridho Allah dan berdasar akan ketaqwaan semata karena sebagaimana firman Allah SWT ;
Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. “ (QS. Al-Hajj : 36-37).
Insya Allah, Aamiin.
YJ. Sampurna


Kepala Bagian Kemitraan PKPU Cabang Bukittinggi
(ZAKAT KLIK !!!)

Comments

Popular posts from this blog

Simpang Tanjung Alam dengan Beberapa Titiknya

Bagi anda yang berdomisili di Kota Bukittinggi dan sekitarnya tentu tidak asing lagi dengan namanya Simpang Tanjung Alam di kawasan Agam Timur, atau bagi anda yang sedang berencana melancong ke Bukittinggi dari arah Pekanbaru maka akan melewati simpang ini yang jaraknya  kurang lebih 3 KM sebelum masuk gerbang kota Bukittinggi. Anda boleh kenali beberapa titik yang bisa anda singgahi sekaligus 'nikmati'. Masjid Nurul Huda Masjid Nurul Huda Masjid ini sangat pas untuk disinggahi para pelancong yang sedang berada dalam perjalanan jalur Pekanbaru - Padang, letaknya memang tidak dipinggir jalan raya sedikit masuk sekitar 100 meter dari simpang empat arah ke kapau,kalau dari arah Padang atau Bukittinggi sebelah kiri posisinya sebaliknya sebelah kanan kalau dari arah Pekanbaru. Masjidnya bagus dan bersih, halamannya cukup luas untuk parkir,  toilet serta tempat wudhunya terawat dan yang terpenting tidak pernah kekeringan air.  Bubur Ayam Bandung Bubur Ayam B

Legenda Wilanagara

Tugu Gerbang Puser Dayeuh. ( sumber foto:Asep Sudiana ) Wilanagara adalah sebuah nama desa yang terletak di timur kawasan Jawa Barat, atau tepatnya desa yang berada di wilayah pemerintahan kecamatan Luragung kabupaten Kuningan. Membahas sebuah tempat ada yang menarik biasanya adalah mengenai asal-usul namanya, yang biasanya berlatar belakang sejarah legenda atau mitos dari cerita orangtua dahulu yang terkadang dihubung-hubungkan supaya terdengar nyambung tak jauh dari namanya yang kadang secara ilmiah dari fakta sejarahnya tidak ada hubungannya, namun walau begitu legenda merupakan hasil budaya yang perlu juga untuk diapresiasi karena sebetulnya sarat  pesan dan symbol untuk memberi motivasi dan warna hidup suatu masyarakat atau  setidaknya bisa jadi dongeng untuk " ngabobodo anu Cengeng " istilah Sundanya. begitupun dengan nama Wilanagara bagaimana sejarahnya seperti apa asal-usulnya?  Asal-usul Wilanagara menurut beberapa Sumber bahwa dahulu  namanya adal

Jalan HAMKA Bukittinggi

masjid jami tarok sumber foto www.panoramio.com Jalan Prof DR Hamka atau lebih dikenal dengan Jalan HAMKA di Kota Bukittinggi ini panjangnya hanya kurang lebih 2 KM saja, dimana ujung pangkal jalannya bersambung dengan dua jalan utama lainnya, ujungnya bertemu jalan Sutan Syahrir dan di pangkalnya bermuara di Jalan Soekarno Hatta. Dari persimpangan jalannya, setidaknya ada 3 Simpang utama yang strategis dan terkenal yang merupakan bagian dari jalan HAMKA : Simpang Mandiangin Simpang Landbow Simpang Tarok Simpang Mandiangin Pangkal jalan yg bermuara dengan jalan Soekarno Hatta adalah Simpang 4 dimana menghubungkan ke Pasar Bawah dan Pasar Banto, ke Mandiangin sendiri atau ke arah Gulai Bancah menuju Kantor Walikota dan satunya ke arah Tanjung Alam yang  merupakan jalur utama ke Kota Payakumbuh. Simpang Tarok adalah ujung jalan HAMKA yang bertemu Jl. Sutan Syahrir membentuk Simpang Tiga yang menghubungkan ke Pasar Aur Kuning dan ke Lapangan Kantin menuju Pusat Kota Bukit