Skip to main content

Iwan Abdulrachman "Musisi Alam"

Seorang musisi senior dari Bandung yang lagu-lagu baladanya lekat dengan tema alam dan kelestariannya, terang saja karena pria yang beken dipanggil abah ini adalah seorang pecinta alam sejati sekaligus  salahsatu dedengkotnya di klub Pencinta Alam tersohor dari Bandung yaitu Wanadri.

Bagi remaja baheula tentu pernah dengar lagu yang dipopulerkan oleh Bimbo yaitu Melati dari Jaya giri, atau Burung Camar oleh  Vina Panduwinata. itulah diantaranya dari sekian banyak  lagu karya Abah yang luar biasa populernya di zamannya.

Terlahir dengan nama Ridwan Armansjah Abdulrachman di Sumedang Jawa barat tahun 1947.Dan di usianya yang sudah mendekati kepala 7 Abah Iwan Abdurahman masih aktif dengan kegiatan olahraga yang membutuhkan fisik yang kuat seperti mendaki gunung, bersepeda, bahkan beladiri.


Abah Iwan adalah salah satu sosok yang infiratif dimana sosok pribadinya yang enerjik yang senantiasa mengkampanyekan untuk peduli alam dengan anjuran untuk menghormati hutan, menanam pohon karena kata beliau
 “kalau kita menghormati dengan tidak berprilaku semena-mena, maka hutan akan memberikan manfaat berupa udara yang baik, serta persediaan air yang cukup

Dan tak pernah bosan juga pesannya selalu menganjurkan untuk menanam pohon, karena pohon itu esensi yang memberikan oksigen unsur yang dibutuhkan dalam kehidupan ini, coba aja kalo kita bekam hidung kita memang kuat berapa menit kita bertahan hidup? ibarat itu lah kalo tidak ada pohon. kocak dan serius, memang masuk akal juga.(adin)

*disarikan dari berbagai sumber



Comments

Popular posts from this blog

Simpang Tanjung Alam dengan Beberapa Titiknya

Bagi anda yang berdomisili di Kota Bukittinggi dan sekitarnya tentu tidak asing lagi dengan namanya Simpang Tanjung Alam di kawasan Agam Timur, atau bagi anda yang sedang berencana melancong ke Bukittinggi dari arah Pekanbaru maka akan melewati simpang ini yang jaraknya  kurang lebih 3 KM sebelum masuk gerbang kota Bukittinggi. Anda boleh kenali beberapa titik yang bisa anda singgahi sekaligus 'nikmati'. Masjid Nurul Huda Masjid Nurul Huda Masjid ini sangat pas untuk disinggahi para pelancong yang sedang berada dalam perjalanan jalur Pekanbaru - Padang, letaknya memang tidak dipinggir jalan raya sedikit masuk sekitar 100 meter dari simpang empat arah ke kapau,kalau dari arah Padang atau Bukittinggi sebelah kiri posisinya sebaliknya sebelah kanan kalau dari arah Pekanbaru. Masjidnya bagus dan bersih, halamannya cukup luas untuk parkir,  toilet serta tempat wudhunya terawat dan yang terpenting tidak pernah kekeringan air.  Bubur Ayam Bandung Bubur Ayam B

Legenda Wilanagara

Tugu Gerbang Puser Dayeuh. ( sumber foto:Asep Sudiana ) Wilanagara adalah sebuah nama desa yang terletak di timur kawasan Jawa Barat, atau tepatnya desa yang berada di wilayah pemerintahan kecamatan Luragung kabupaten Kuningan. Membahas sebuah tempat ada yang menarik biasanya adalah mengenai asal-usul namanya, yang biasanya berlatar belakang sejarah legenda atau mitos dari cerita orangtua dahulu yang terkadang dihubung-hubungkan supaya terdengar nyambung tak jauh dari namanya yang kadang secara ilmiah dari fakta sejarahnya tidak ada hubungannya, namun walau begitu legenda merupakan hasil budaya yang perlu juga untuk diapresiasi karena sebetulnya sarat  pesan dan symbol untuk memberi motivasi dan warna hidup suatu masyarakat atau  setidaknya bisa jadi dongeng untuk " ngabobodo anu Cengeng " istilah Sundanya. begitupun dengan nama Wilanagara bagaimana sejarahnya seperti apa asal-usulnya?  Asal-usul Wilanagara menurut beberapa Sumber bahwa dahulu  namanya adal

Jalan HAMKA Bukittinggi

masjid jami tarok sumber foto www.panoramio.com Jalan Prof DR Hamka atau lebih dikenal dengan Jalan HAMKA di Kota Bukittinggi ini panjangnya hanya kurang lebih 2 KM saja, dimana ujung pangkal jalannya bersambung dengan dua jalan utama lainnya, ujungnya bertemu jalan Sutan Syahrir dan di pangkalnya bermuara di Jalan Soekarno Hatta. Dari persimpangan jalannya, setidaknya ada 3 Simpang utama yang strategis dan terkenal yang merupakan bagian dari jalan HAMKA : Simpang Mandiangin Simpang Landbow Simpang Tarok Simpang Mandiangin Pangkal jalan yg bermuara dengan jalan Soekarno Hatta adalah Simpang 4 dimana menghubungkan ke Pasar Bawah dan Pasar Banto, ke Mandiangin sendiri atau ke arah Gulai Bancah menuju Kantor Walikota dan satunya ke arah Tanjung Alam yang  merupakan jalur utama ke Kota Payakumbuh. Simpang Tarok adalah ujung jalan HAMKA yang bertemu Jl. Sutan Syahrir membentuk Simpang Tiga yang menghubungkan ke Pasar Aur Kuning dan ke Lapangan Kantin menuju Pusat Kota Bukit