Skip to main content

Misteri Sikupung dan Aden-aden


Setiap daerah mesti memiliki mythos yang khas yang berbeda dengan daerah lainnya, walau sebenarnya memiliki latar belakang yang sama atau temanya  selalu  ada keterkaitan dengan hal-hal yang mistis, berupa mahluk halus, mahluk jadi-jadian  dan serupanya . Hal ini sama-sama kita maklumi mungkin inilah sebagai hasil budaya dari orangtua kita di zamannya, bisa saja ini adalah propaganda saat itu atau ada maksud dan tujuannya dan memiliki muatan kepentingan sehingga merasa perlu diciptakan untuk ada,  entahlah.

Sikupung dan Aden-aden adalah mahluk misteri bagian dari cerita masa kecil kami dahulu waktu masih di kampung , keduannya adalah mahluk halus nan masih misteri bagi saya sampai sekarang yang  kata warga kampungku dulu  mahluk tersebut biasa menempati serta berkeliaran di sepanjang sungai  Cibangka.sungai yang ada di di Kampung kami.

Sikupung menurut yang katanya pernah melihatnya  adalah mahluk yang  berbentuk bulat seukuran buah kelapa licin permukaan kulitnya terdapat bulu-bulu halus dan kenyal. Menariknya mahluk ini tidak seperti mahluk halus yang umumnya hanya keluar malam hari saja, tapi Sikupung katanya suka ke darat siang-siang untuk berjemur di pinggir sungai dengan berubah  menyerupai buah kelapa, hanya apabila orang mendekati mahluk itu akan menggelinding dan loncat ke dalam sungai.

Namun yang terpenting  mahluk ini walau kita bayangkan  tampaknya lucu karena bentuknya bulat-bulat kenyal, tetapi justru menjadi  mahluk yang ditakuti dan berbahaya bagi anak-anak karena mahluk ini kerap mencelakakan bahkan sampai berakhir pada kematian karena ulahnya, Sikupung yang bulat kenyal dan halus ini disinyalir suka menganggu anak-anak yang sedang berenang di Sungai dengan cara menggelitik sehingga yang berenang bisa merasa kegelian dan tak mampu lagi berenang justru malah tileuleup (tenggelam) akhirnya kehabisan nafas dan hanyut terseret arus sungai.Hal inilah yang menjadi hantu dalam pikiran kami ketika anak-anak, sehingga jika berenang hanya berdua atau akan berpikir-pikir untuk berenang ke tengah sungai atau ke kawasan yang lebih dalam kalau-kalau justru akan ditemani Sikupung  yang akan merasa terganggu dengan kehadiran kita dan balik mengganggu kita.

Lain lagi cerita tentang aden-aden adalah mahluk halus yang keluarnya malam hari dengan perawakan setengah  manusia disinyalir asalnya dari orang-orangan sawah yang hidup dimana bentuk mukanya rata alias tidak berhidung, serta bersuara sengau seperti suara orang sumbing,  menurut cerita kegemarannya mencuri rokok sampai meminta rokok kepada orang yang sedang memancing, dan menyirib (menjaring udang) malam-malam ditepi sungai, dan mahluk ini memiliki perbedaan yang kontras dengan Sikupung, Aden-aden walau seram tetapi tidak jahat malah katanya suka membantu para pemancing untuk  menggiringkan  ikan disungai dengan sarat mau berbaik hati berbagi rokok dengannya. Dan dalam cerita yang kudapat dari bapak saya yang  menjadi kesan sampai sekarang buat saya. Aden-aden dalam dongennya  itu diperankan sangat jenaka dimana mereka punya kebiasaan menyanyi jika dimalam hari yang gelap jika melihat setitik cahaya dengan suara sengaunya yang bisa membuat merinding bulu kuduk namun juga liriknya kontradiktif dari kata seram
Buhang ta Bentang , kica-kica tak hoko….3x  nu bohana..nu bogana…(bulan atau bintang, kunang-kunang atau rokok ..ada yang punyanya ada yang punyanya…)
dalam ceritanya justru mereka lari ketakutan setelah tahu ada manusia yang sedang merokok, ini membuktikan bahwa aden-aden itu sebenarnya  takut dengan manusia dan lari terbirit-birit, ha ha ha ada-ada saja.



Comments

Bagguss said…
Salam ti Munjul kang hehe,rame euy dongengna

Popular posts from this blog

Simpang Tanjung Alam dengan Beberapa Titiknya

Bagi anda yang berdomisili di Kota Bukittinggi dan sekitarnya tentu tidak asing lagi dengan namanya Simpang Tanjung Alam di kawasan Agam Timur, atau bagi anda yang sedang berencana melancong ke Bukittinggi dari arah Pekanbaru maka akan melewati simpang ini yang jaraknya  kurang lebih 3 KM sebelum masuk gerbang kota Bukittinggi. Anda boleh kenali beberapa titik yang bisa anda singgahi sekaligus 'nikmati'. Masjid Nurul Huda Masjid Nurul Huda Masjid ini sangat pas untuk disinggahi para pelancong yang sedang berada dalam perjalanan jalur Pekanbaru - Padang, letaknya memang tidak dipinggir jalan raya sedikit masuk sekitar 100 meter dari simpang empat arah ke kapau,kalau dari arah Padang atau Bukittinggi sebelah kiri posisinya sebaliknya sebelah kanan kalau dari arah Pekanbaru. Masjidnya bagus dan bersih, halamannya cukup luas untuk parkir,  toilet serta tempat wudhunya terawat dan yang terpenting tidak pernah kekeringan air.  Bubur Ayam Bandung Bubur Ayam B

Legenda Wilanagara

Tugu Gerbang Puser Dayeuh. ( sumber foto:Asep Sudiana ) Wilanagara adalah sebuah nama desa yang terletak di timur kawasan Jawa Barat, atau tepatnya desa yang berada di wilayah pemerintahan kecamatan Luragung kabupaten Kuningan. Membahas sebuah tempat ada yang menarik biasanya adalah mengenai asal-usul namanya, yang biasanya berlatar belakang sejarah legenda atau mitos dari cerita orangtua dahulu yang terkadang dihubung-hubungkan supaya terdengar nyambung tak jauh dari namanya yang kadang secara ilmiah dari fakta sejarahnya tidak ada hubungannya, namun walau begitu legenda merupakan hasil budaya yang perlu juga untuk diapresiasi karena sebetulnya sarat  pesan dan symbol untuk memberi motivasi dan warna hidup suatu masyarakat atau  setidaknya bisa jadi dongeng untuk " ngabobodo anu Cengeng " istilah Sundanya. begitupun dengan nama Wilanagara bagaimana sejarahnya seperti apa asal-usulnya?  Asal-usul Wilanagara menurut beberapa Sumber bahwa dahulu  namanya adal

Jalan HAMKA Bukittinggi

masjid jami tarok sumber foto www.panoramio.com Jalan Prof DR Hamka atau lebih dikenal dengan Jalan HAMKA di Kota Bukittinggi ini panjangnya hanya kurang lebih 2 KM saja, dimana ujung pangkal jalannya bersambung dengan dua jalan utama lainnya, ujungnya bertemu jalan Sutan Syahrir dan di pangkalnya bermuara di Jalan Soekarno Hatta. Dari persimpangan jalannya, setidaknya ada 3 Simpang utama yang strategis dan terkenal yang merupakan bagian dari jalan HAMKA : Simpang Mandiangin Simpang Landbow Simpang Tarok Simpang Mandiangin Pangkal jalan yg bermuara dengan jalan Soekarno Hatta adalah Simpang 4 dimana menghubungkan ke Pasar Bawah dan Pasar Banto, ke Mandiangin sendiri atau ke arah Gulai Bancah menuju Kantor Walikota dan satunya ke arah Tanjung Alam yang  merupakan jalur utama ke Kota Payakumbuh. Simpang Tarok adalah ujung jalan HAMKA yang bertemu Jl. Sutan Syahrir membentuk Simpang Tiga yang menghubungkan ke Pasar Aur Kuning dan ke Lapangan Kantin menuju Pusat Kota Bukit