Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

Memetik Hikmah dari Rihlah Lembah Harau 2017

Keluarga besar Rihlah Harau 2017 Alhamdulillah puji syukur yang tidak putus - putusnya kepada Allah akhirnya acara rihlah yang telah dirancang dan direncanakan jauh-jauh hari bahkan jauh-jauh bulan sebelumnya terlaksana dengan lancar dan sukses tanpa halangan dan kekurangan sesuatu hal apapun yang berarti. Rihlah tahun ini mengambil lokasi tujuan Lembah Harau. Objek wisata eksotis yang berada di Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat, dengan mengkolaborasi dua holaqoh yang berbeda selaku panitia sekaligus peserta , dua holaqoh  yang sebagian besar anggotanya notabene pasangan suami istri yang tergabung dari  Majlis ilmu Muntijah dan Majlis Umahat Al Banna . Acara rihlah berlangsung dua hari lamanya, dari hari minggu (24/12/2017) sampai hari Senin (25/12/2017) dengan  mengambil titik start  berangkat dari area parkir Indomart jalan Arifin Ahmad Pekanbaru Pukul 4.30 pagi hingga sampai tujuan sekitar pukul 10 siang. Sebagai Base Camp tempat menginap di Oston Homestay, Agenda acar

SEMOGA LANGKAH BARUMU NANTI AKAN LEBIH BERARTI

" Ukurlah kakimu Dik.. sebelum nantinya kau akan mengukur langkah barumu .." " Ukurlah kakimu Dik.. sebelum nantinya kau akan mengukur langkah barumu .." Hari Ahad (19/11/2017)  hangat, cerah tak berawan, Suasana ceria dan berseri-seri tampak diwajah para disabelitas yang khidmat dan sabar menunggu antrian untuk pengukuran . Ada 13 disabelitas penerima manfaat kaki palsu LAZNAS IZI Pekanbaru, salah seorangnya adalah Zaki (14 tahun)  pelajar dari Tsanawiyah di Kuok Kabupaten Kampar. Foto Bersama Zaki setelah pengukuran Wajahnya tampan, fostur badannyapun menawan, sayangnya satu kaki yang kanan tidak sempurna (buntung) karena kecelakaan kendaraan. Dia mengalami kecelakaan saat masih kecil belum masuk SD sang ibu menceritakan, visualisasiku langsung membayangkan bagaimana saat kejadiaan, betapa sedihnya kedua orangtua harus menerima kenyataan jika anaknya harus diamputasi. :( Zaki sendiri sekarang sudah usia remaja, usia menjelang puber, masa

Kicauan dari sekitar Halaman Kita

JENJANG. Sungguh cantik nan elok Ngarai Sianok, indah dipandang si panorama alam. melenggok sungai, membusung bukit, semampai jurang, sepadan gadis minang menari dalam geliat tarian gelombang. di leher jenjang tubuh moleknya Sianok.. Melintang jenjang Koto Gadang bak kalung dan gelang yang menghias indahnya ngarai, inilah ikhtiar insan memberi hiasan jelita alam. *** ****** ******* BERANDA. Berada di wajah rumah yang tampak indah tersenyum ramah, pagar, pintu, dan jendelanya menambah kuat isyarat rasa bahagia. Welcome..  silahkan..   mangga,,,  beranda seolah menyapa dengan suka cita pada setiap tamu yang bertandang. hingga pintupun terbuka seiring terbukanya hati si empunya. oh beranda..  oh ternyata..   indah, megah, kusam, muramnya wajahmu ukurannya bukanlah pada mewah atau sederhananya fisik bangunan sang rumah, tapi terletak pada kelapangan hati sang tuan. "Cerialah jiwa ! tamu agung sebentar lagi tiba. ************* ********* JENDELA. Buku adalah jendela il

Sajak pada kenangan Jogja

#Jogja 1 Kawan, Diantara kita pernah ada canda yang  mengundang tawa dan menjaring luka. Kawan, Diantara kita pernah ada setia, p ada pertemanan dari mahalnya keyakinan. Kawan, Diantara kita pernah ada iba,p ada keadaan yg menggilas idealita Dan kawan, Diantara kita slalu ada suka serta rindu p ada suasana jogja yg mempesona #Jogja 2 saat senja menyepuh pesona. Iringan sepeda menyapu jalanan raya. Ada cerita pulang, ada makna perlambang, kawan selamat jalan.. #Jogja 3 (sajak sunda) Lempuyangan hujan ngeclakan nyimbeuh, baseuh kana hate  anu bungah  gerejeg kuleumpangna kareta Lempuyangan mawa carita. doc : www.student.id

Kawan di Rumah

Si Putih seekor kelinci. Telinganya panjang sekali. Putih warna bulunya. Sangat Kencang larinya. Sebait puisi ini bersumber dari buku pelajaran bahasa Indonesia kelas 3 SD jaman  baheula ,sampai Sekarang   aku masih mengingatnya jujur saja aku sangat terkesan dengan puisi yang sederhana dan polos ini. Oya andai kamu seekor kelinci kamu mungkin kunamai  si Putih, itu juga kalau bulumu warnanya putih, tapi karena ternyata kamu seekor kucing yang cukup manis aku namai saja kamu Si Manis. Aku sebenarnya bukan tipe penyayang binatang tapi juga bukan berarti tidak punya prikebinatangan. Namun sekali lagi Manis, karena kamu hanyalah seekor kucing aku tidak pula keberatan memeliharamu di rumah ini, karena menurutku kamu hewan yang paling simpel mengurusnya tidak harus dibuatkan kandang, tidak harus rutin memberi makanan khusus, hanya mau dengan rela memberikan sedikit kebebasan di rumah untuk tidur dan kebebasan keluar rumah untuk buang kotoran secara mandiri, dan di luar rumah mungkin ka