Skip to main content

Posts

Showing posts from 2016

Jajang Nurjaman Sang Pelatih Kebanggaan Bobotoh

DJANOER Memberi kontribusi sekaligus bukti adalah suatu kebanggaan bagi setiap orang, itu yang teraktualisasikan dalam pribadi Djanur (Djadjang Nurjaman), sebagai seorang insan olahragawan khususnya sepak bola, beliau mampu menjadi kebanggaan Bobotoh  karena bisa merealisasikan harapan dari kontribusinya sebagai Pemain, Asisten Pelatih, dan sekarang sebagai pelatih. Djajang Nurjaman Putra Sunda kelahiran Majalengka 17 Oktober 1964 menjadi kebanggaan tersendiri bagi para bobotoh dan umumnya warga Jawa Barat. Memiliki catatan yang hebat di PERSIB, Dimana sebagai pemain Kang Djanur pernah merasakan manisnya meraih Juara Kompetisi Perserikatan sebanyak tiga kali tahun 1986, 1990, 1994. Dan hebatnya Kang Djanur sendiri yang menyumbang gol penetu di Final tahun 1986 saat mengalakan Perseman Manokwari, lalu saat juara tahun 1990 menyumbang assist cantik untuk gol ke dua PERSIB atas PERSEBAYA. Saat PERSIB Juara Liga Indonesia Pertama tahun 1995 Kang Djanur bertindak sebagai

Jalan HAMKA Bukittinggi

masjid jami tarok sumber foto www.panoramio.com Jalan Prof DR Hamka atau lebih dikenal dengan Jalan HAMKA di Kota Bukittinggi ini panjangnya hanya kurang lebih 2 KM saja, dimana ujung pangkal jalannya bersambung dengan dua jalan utama lainnya, ujungnya bertemu jalan Sutan Syahrir dan di pangkalnya bermuara di Jalan Soekarno Hatta. Dari persimpangan jalannya, setidaknya ada 3 Simpang utama yang strategis dan terkenal yang merupakan bagian dari jalan HAMKA : Simpang Mandiangin Simpang Landbow Simpang Tarok Simpang Mandiangin Pangkal jalan yg bermuara dengan jalan Soekarno Hatta adalah Simpang 4 dimana menghubungkan ke Pasar Bawah dan Pasar Banto, ke Mandiangin sendiri atau ke arah Gulai Bancah menuju Kantor Walikota dan satunya ke arah Tanjung Alam yang  merupakan jalur utama ke Kota Payakumbuh. Simpang Tarok adalah ujung jalan HAMKA yang bertemu Jl. Sutan Syahrir membentuk Simpang Tiga yang menghubungkan ke Pasar Aur Kuning dan ke Lapangan Kantin menuju Pusat Kota Bukit

Asal Muasalnya Daerah Ampek Angkek

Sebagai orang yang berdomisili di wilayah Ampek Angkek sekaligus peminat sejarah hehe... sehingga saya suka dihadapkan pada kepenasaran akan asal - usul suatu daerah. Dan seperti sudah menjadi kata kunci mendalami suatu sejarah daerah maka pertanyaan mendasarnya adalah kenapa nama daerah ini ampek angkek ? kenapa AGAM ? yuk kita temukan sejarahnya. Adapun sumber referensi sejarah Ampek Angkek ini saya dapati setelah menemukan buku diktat sejarah lapuk yang disusun oleh H. Azwar Dt. Mangiang di kamar kosong rumah mertua saat asik mengureh banyak buku-buku yang sekarang menjadi pelengkap Pustaka Pribadi Saya. Add caption B aiklah langsung kepada cerita sejarahnya  Berawal dari nagari lamo Pariangan  di wilayah Tanah Datar sang datuk Suri Dirajo melihat wilayahnya semakin berkembang dan makmur dipanggilah empat orang pemuka masyarakat di Pariangan tersebut yaitu antaranya ; Si Agam , Si Basa , Si Api dan Si Endah dengan maksud menyuruh ke empat orang pemuka nagari ini

Rumus Bahasa Minang yg Menjebak

sumber gambar www.saribunda.biz Bahasa Minang masih rumpun Bahasa Melayu sehingga banyak kosakata yang umumnya sama hanya ada sedikit pergeseran di soal pengucapan. Misal Cepat dalam bahasa Indonesia jadi Capek  dalam bahasa Minang jadi ada yang berubah vokal E menjadi A dan bunyi AT di suku kata terakhir berubah EK. Dari pengalaman mengamati dan mulai awal familiar dengan bahasa minang ketika sudah berjalan 6 bulan lamanya berdomisili di kota Bukittinggi, saya mulai tertarik menghapal dan mempraktekan dalam interaksi dan merasa terbantu dengan banyaknya kosakata yg sama dengan bahasa Indonesia. Sehingga saat itu dalam pikiran saya berkreasi membuat rumusan kosakata bahasa minang sebagai berikut : 1. Setiap bunyi akhiran kata disuku kata terakhirnya berbunyi   AT dalam Bahasa Indonesia, maka berubah menjadi EK/AEK . dan jika bunyi vokal E disuku kata awalnya berubah menjadi A . 2. Setiap kata yang suku kata terakhirnya berbunyi huruf NG (dengung eng), maka ada penga

Beberapa Alasan Kenapa harus Menikahi Gadis Minang

" gadih minang klasik" sumber foto: Tambodunia.blogspot.com  Jodoh itu 'jorok' istilah orang sunda, karena kadang tak disangka-sangka saja hadirnya bisa saja dipertemukan dengan orang yang jauh atau malah dengan orang yang dekat di sekitar kita, bisa sama yang baru mengenal atau sama yang sudah sangat dikenali sejak lama, itu semua tentunya telah Tuhan atur buat kita. Rizki dan Jodoh memang sudah diatur dan ditentukan Tuhan, namun kita selaku manusia masih boleh dan mengikhtiarkannya, nah saya selaku " Urang Sumando " (menantu orang Minang) atau lelaki yang menikah dengan wanita asli Minang merekomendasikan "menikahlah dengan Gadis Minang," setidaknya ada 3 alasan mengapa harus menikahi gadis Minang, ini menurutku : Karena Agamanya Trio Gadih Minang di Rumah Gadang foto : www.athiekadewi.blogspot.com Falsafah Minang yang dikenal dengan   " Adat Bersandi syarak Syarak bersandi Kitabullah " sudah menjadi stereotif  

Simpang Tanjung Alam dengan Beberapa Titiknya

Bagi anda yang berdomisili di Kota Bukittinggi dan sekitarnya tentu tidak asing lagi dengan namanya Simpang Tanjung Alam di kawasan Agam Timur, atau bagi anda yang sedang berencana melancong ke Bukittinggi dari arah Pekanbaru maka akan melewati simpang ini yang jaraknya  kurang lebih 3 KM sebelum masuk gerbang kota Bukittinggi. Anda boleh kenali beberapa titik yang bisa anda singgahi sekaligus 'nikmati'. Masjid Nurul Huda Masjid Nurul Huda Masjid ini sangat pas untuk disinggahi para pelancong yang sedang berada dalam perjalanan jalur Pekanbaru - Padang, letaknya memang tidak dipinggir jalan raya sedikit masuk sekitar 100 meter dari simpang empat arah ke kapau,kalau dari arah Padang atau Bukittinggi sebelah kiri posisinya sebaliknya sebelah kanan kalau dari arah Pekanbaru. Masjidnya bagus dan bersih, halamannya cukup luas untuk parkir,  toilet serta tempat wudhunya terawat dan yang terpenting tidak pernah kekeringan air.  Bubur Ayam Bandung Bubur Ayam B

Hanya Masjid yang Tak Roboh oleh Tsunami

Mengingat bencana Tsunami Aceh senantiasa menghadirkan kembali rasa sedih yang mendalam, namun dibalik itu ada satu hal yang menakjubkan yang masih terekam dalam memoriku dan saya rasa termasuk anda, apakah satu hal yang menakjubkan itu ? Adalah saat menyaksikan Masjid dalam tayangan berita dan foto-foto dalam media saat itu dimana masjid tak hanyut dan tak ambruk oleh terjangan gelombang tsunami. Dan salahsatunya masjid yang fenomenal ini adalah " Masjid Rahmatullah " Lampuuk Kec. Lhoknga, Aceh Besar. Masjid Rahmatullah hanya berjarak 400 meter saja dari garis pantai, namun Masjid ini satu-satunya bangunan yang kokoh berdiri ketika semua bangunan di kawasan Lampuuk Lhoknga ini habis rata tersapu tsunami. 26 Desember 2015 tepat 11 tahun Tsunami Aceh Alhamdulillah saya dapat melihat kembali Masjid Rahmatullah secara langsug dengan keadaan tentunya sudah berbeda semakin gagah dan cantik setelah direnovasi pasca tsunami dengan bantuan dari Negara Sahabat yaitu negara T