Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2013

Ekspedisi Qurban 1434H

MISI MEMBAWA PESAN UKHUWAH ISLAMIYAH UNTUK SAUDARA KITA DI PELOSOK NAGARI Hari Raya Qurban tentunya senantiasa menjadi moment yang berkesan bagi kita, pun kami para pegawai, Mitra dan relawan PKPU yang merasakan hal yang sama yang telah bergulat hampir sebulan lebih dalam serangkaian prosesi pelaksanaan program ibadah qurban. Alhamdulillah, untuk Program Qurban tahun 1434 H di tahun ini, kami bersyukur atas izin Allah secara keseluruhan telah berjalan dengan sukses tanpa menemui banyak kendala dan hambatan yang berarti  dan tentunya tak lupa  berterimakasih ke berbagai pihak yang telah membantu dan berpartisipasi dalam program sebar qurban ke nagari ini. Dari mulai masa persiapan sebulan sebelum qurban kami mengusung suatu slogan “Kutunggu Qurbanmu”, slogan ini sengaja dipilih dengan harapan  bisa mengusik kesadaran kita semua, suatu kalimat yang mewakili pesan dari masyarakat di suatu tempat tertentu, kawasan tertentu, dari lapisan masyarakat tertentu, di daerah minus, di kawas

LAMUNAN PANJANG DI DANGAU KAWA

Menjelang senja dalam panorama pegunungan yang damai, keteduhan Merapi dan Singgalang menyejukan pandangan mata yang melihatnya. Aku sengaja menepi dan singgah di sebuah lapau berbentuk  dangau. 2,5 jam perjalan dari Padang sebenarnya tak terlampau melelahkan, namun lapau ini, dan panorama pegunungan sore di kawasan aia angek , berat hati untuk tidak disinggahi, sepiring lamang sikaladi dan kopi kawa daun dengan wadah tempurung hitam nan anggun menjadi nostalgia tersendiri. “Jadi terbuat dari daun kopi ya mak,?” tanyaku heran dan menyelidik suatu ketika . Kopi daun adalah warisan  kegetiran hidup orang tua dahulu, saat jaman diberlakukan tanam paksa oleh penjajah Belanda, kaum pribumi yang sejatinya pemilik lahan, ironisnya hanya menjadi buruh bahkan untuk menikmati kopi hasil kerjanya, di negrinya, di tanah airnya sangat sulit, karena buah kopi tidak disisakan oleh para penjajah yang serakah. Maka terciptalah awal kreasi kopi daun itu begitu menurut Mak Zon saat sama-sa