Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2012

Membuat Kritik Jadi Kripik

Seorang  Pengembara yang  tengah melakukan perjalanan jauh merasa penat akhirnya dia memutuskan untuk berhenti berleha-leha sejenak di bawah pohon kelapa. Angin sepoi dan nyamannya  bersandar di batang pohon membuat ia terkantuk hingga  tertidur pulas. Tak disadarinya dari atas pohon ada monyet yang memperhatikannya dan bertingkah iseng dengan melemparkan buah kelapa hingga  mengenai kepalanya. Sang Pengembarapun sontak terkejut dan terbangun dilihatnya ke atas  dari arah jatuhnya buah kelapa nampaklah sang Monyet yang menyeringai seolah mengejeknya. Namun Si Pengembara bukannya marah malah tersenyum dan memberi isyarat rasa terimakasihnya pada sang Monyet. Lalu dipungutnya buah Kelapa dikupas dan diminum airnya sebagai penghilang dahaga, dimakannya isi kelapannya sebagai obat lapar, dan diambil batoknya untuk bekal wadah serta serabutnyapun turut dimanfaatkan untuk dijadikan isi tikar dan bantalnya. *** Pesan ilustrasi begitu jelas, sang pengembara mencontohkan sikap

Ini Rumah KIta

Seorang Pemuda yang sedang jatuh cinta dia pergi menemui rumah Dara pujaan hatinya, sesampainya di depan pintu rumah sang Dara diketuknya pintu; "tok...tok...tok..." "Siapakah diluar", Kata suara dari dalam. "AKU" jawab si Pemuda dengan tergesa-gesa sekaligus was-was. "Pergilah....karena rumah ini tidak cukup untuk 'Kau' dan 'Aku'...!!!" jawab suara dari dalam. Bukan kepalang kaget dan sedihnya sang Pemuda, akhirnya diapun pergi meninggalkan rumah dara pujaan hatinya dengan rasa galau dan prustasi, Iapun seketika itu memutuskan sekelaian pergi mengembara meninggalkan kampung halamannya. Pengembaraan dan perjalanan waktu akhirnya telah menempa hidupnya menjadi Pemuda yang matang, dan kerinduan pulang untuk kembali ke kampung halamannyapun hinggap dalam benaknya. Sesampainya di Kampung halamannya diapun teringat kembali akan Dara pujaan hatinya, sehingga dia bermaksud untuk singgah terlebih dahulu ke rumah sang Dara,