Skip to main content

Posts

Showing posts from 2012

Membuat Kritik Jadi Kripik

Seorang  Pengembara yang  tengah melakukan perjalanan jauh merasa penat akhirnya dia memutuskan untuk berhenti berleha-leha sejenak di bawah pohon kelapa. Angin sepoi dan nyamannya  bersandar di batang pohon membuat ia terkantuk hingga  tertidur pulas. Tak disadarinya dari atas pohon ada monyet yang memperhatikannya dan bertingkah iseng dengan melemparkan buah kelapa hingga  mengenai kepalanya. Sang Pengembarapun sontak terkejut dan terbangun dilihatnya ke atas  dari arah jatuhnya buah kelapa nampaklah sang Monyet yang menyeringai seolah mengejeknya. Namun Si Pengembara bukannya marah malah tersenyum dan memberi isyarat rasa terimakasihnya pada sang Monyet. Lalu dipungutnya buah Kelapa dikupas dan diminum airnya sebagai penghilang dahaga, dimakannya isi kelapannya sebagai obat lapar, dan diambil batoknya untuk bekal wadah serta serabutnyapun turut dimanfaatkan untuk dijadikan isi tikar dan bantalnya. *** Pesan ilustrasi begitu jelas, sang pengembara mencontohkan sikap

Ini Rumah KIta

Seorang Pemuda yang sedang jatuh cinta dia pergi menemui rumah Dara pujaan hatinya, sesampainya di depan pintu rumah sang Dara diketuknya pintu; "tok...tok...tok..." "Siapakah diluar", Kata suara dari dalam. "AKU" jawab si Pemuda dengan tergesa-gesa sekaligus was-was. "Pergilah....karena rumah ini tidak cukup untuk 'Kau' dan 'Aku'...!!!" jawab suara dari dalam. Bukan kepalang kaget dan sedihnya sang Pemuda, akhirnya diapun pergi meninggalkan rumah dara pujaan hatinya dengan rasa galau dan prustasi, Iapun seketika itu memutuskan sekelaian pergi mengembara meninggalkan kampung halamannya. Pengembaraan dan perjalanan waktu akhirnya telah menempa hidupnya menjadi Pemuda yang matang, dan kerinduan pulang untuk kembali ke kampung halamannyapun hinggap dalam benaknya. Sesampainya di Kampung halamannya diapun teringat kembali akan Dara pujaan hatinya, sehingga dia bermaksud untuk singgah terlebih dahulu ke rumah sang Dara,

GOLONO

Golono Makananan khas yang nyentrik berbentuk bulat renyah gurih dan tentunya dijamin enak dan nikmat. Golono yang kutahu hanya bisa ditemukan alias cuma beredar di kawasan desa Wilanagara dan sekitarnya saja,sehingga memang begitu ekslusifnya Golono ini . Dari namanya sendiri memang terasa aneh dan kuno, mungkin inilah nama khas dan unik   yang   bisa jadi berasal dari kata GELENE bahasa asli setempat sunda khas Wilanagara, suatu kata yang menunjukan ukuran pada makanan biasanya pada potongan daging , Sagelene , dua gelene daging, tiga gelene dan seterusnya. Dan tidak hanya   soal namanya   Golonopun sungguh unik lagi dari sisi bahan karena bahan dasarnya murah dan sederhana sekali hanya dari ampas tahu yang diolah dengan bumbu secukupnya lalu dicelupkan dalam adonan tepung beras seperti membuat gorengan pisang atau tempe mendoan, setelah itu gorenglah dengan minyak yg sudah panas tunggu masak dan jadilah Golono yang renyah, gurih dan lezat. Golono memang makanan rakya

Makan dan Kunyahlah sendiri

Dalam sebuah forum belajar -mengajar disuatu pondok yang terisolir, yang mengupas Bahasan demi bahasan, sang guru menyampaikan pelajarannya  tanpa  penjelasan yang detail, sehingga membuat muridnya  bertanya sekaligus memberi saran . “ Guru, tolonglah  jelaskan lebih terperinci dan lebih jelas lagi bahasan-bahasan tadi” Sang guru terdiam dan berujar. “apalagi yang harus saya jelaskan wahai muridku” “ya bahasan tadi guru agar kami bisa langsung memahami isi dan maksudnya .” Lalu, sang gurupun terdiam dan memberikan suatu ilustrasi “coba saya Tanya, apakah kalian mau saya suapi kalian buah yang sudah saya kunyah di mulutku terlebih dahulu  wahai muridku.” “tentu tidak guru” “Nah sama dengan bahasan dan pelajaran ini aku ingin memberikan buah utuh  untuk kalian makan dan nikmati.”                                                                                                    adaftasi dari sumber yg pernah dibaca

Sajak Sejak Ku kenal Petani

Ada senangnya jadi petani Di rumah, di sawah Ke kandang, ke ladang Dendangnya sederhana Ada baiknya jadi petani Mata dan telinga, tangan serta kaki Diterapi alam sepanjang hari Petani oh petani..sayang kini banyak yg tak mengenali Profesi hanyut di irigasi, pengabdianmu tak diperduli tertimbun bumi.. Padahal setiap hari menyuap nasi tak tahu asalnya dari padi Ah dasar manusia tak tahu di rezeki.                                                            surau Laut 2012

Doa Seorang Pemuda Lajang

Ya Allah ya Tuhanku, Temukanlah aku,  dengan seorang wanita yang mudah melamarnya Yang tidak memberatkanku dengan syarat dan adat yang jauh dari syariat. Ya Allah ya Tuhanku, Dapatkanlah aku, Pada seorang wanita yang murah makannya. Yang tidak menghanyutkanku pada kegilaan harta, cinta dunia, lupa akherat. Ya Allah ya Tuhanku, Berikanlah aku, Akan seorang wanita yang sopan dalam sikap, Santun lagi bijak. Yang akan menuntunku mencapai hidup yang jauh lebih bermartabat. Ya Allah ya Tuhanku, Jodohkanlah aku, dengan seorang wanita yang subur rahimnya. Yang bisa memberikanku keturunan sebagai amanahmu, yang mencintai-Mu dan Rasul-Mu, Dan berbakti kepada kedua orangtuanya yaitu ; Aku dan Istriku.

Sajak pojok pojok Jogjaku

Menerawang lagi pikiranku yang condong di Condong Catur yang menuturkan sewindu  umurku pada kenangan Jogjakarta yang senantiasa merapat ke kawasan Prawirokuat, pada kampus yang menjadi Antara Universitasku.. Pada Komisariat yang menjadi tempat salah alamat atau mungkin salah asuhan.. Namun aku terlanjur rindu hingga suka walau rasanya belum sampai pada cinta, atas wacana idealita yang di tata-tata pada Batra-batra sekelas dan sekilas Kadisoka pada rapat-rapat dan debat-debat hebat yang membuat  kening mengurat yang berujung adu gertak dan saling gebrak disaat RAK yang jadi marathon  hingga dendam berton-ton. Disisinya ada juga asmara yang entah mulanya dari mata atau hati yang sakit hati, mendalam dalam curhatan bilik-bilik kos, ALKID , hingga PARIS , yang dibuat cantik dengan intrik dan sindiran malu memilukan.. Sampai saatnya tereliminasi dan teralienasi pada malam-malam yang larut dalam media maya yang kutelusuri dari Seturan hingga Babarsari. . Dan masih banyak la

Legenda Wilanagara

Tugu Gerbang Puser Dayeuh. ( sumber foto:Asep Sudiana ) Wilanagara adalah sebuah nama desa yang terletak di timur kawasan Jawa Barat, atau tepatnya desa yang berada di wilayah pemerintahan kecamatan Luragung kabupaten Kuningan. Membahas sebuah tempat ada yang menarik biasanya adalah mengenai asal-usul namanya, yang biasanya berlatar belakang sejarah legenda atau mitos dari cerita orangtua dahulu yang terkadang dihubung-hubungkan supaya terdengar nyambung tak jauh dari namanya yang kadang secara ilmiah dari fakta sejarahnya tidak ada hubungannya, namun walau begitu legenda merupakan hasil budaya yang perlu juga untuk diapresiasi karena sebetulnya sarat  pesan dan symbol untuk memberi motivasi dan warna hidup suatu masyarakat atau  setidaknya bisa jadi dongeng untuk " ngabobodo anu Cengeng " istilah Sundanya. begitupun dengan nama Wilanagara bagaimana sejarahnya seperti apa asal-usulnya?  Asal-usul Wilanagara menurut beberapa Sumber bahwa dahulu  namanya adal